Thursday, November 10, 2011

Pahlawan

Pahlawan
Hari ini 10 November kita kembali memperingati hari pahlawan. Pahlawan adalah orang yang telah melakukan sesuatu yang dia mampu lakukan dengan keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau perjuangan yang gagah dan berani.
Berkat jasa-jasa merekalah kita generasi penerus bangsa yang sekarang dapat menikmati indahnya kebebasan. Kebebasan yang dibayar sangat mahal, lewat harta bahkan nyawa. Jika melihat besarnya jasa pahlawan terdahulu sangat tidaklah adil jika saat ini kita sebagai penerusnya gagal dalam membangun bangsa kearah yang lebih baik. Bahkan generasi muda saat ini nyaris hilang rasa bela bangsanya. Padahal saat ini untuk menjadi pahlawan kita tidaklah lagi harus dengan mengangkat senjata dan berperang melawan penjajah tetapi cukup dengan aksi realitas yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap orang yang berjasa kepada bangsa ataupun kepada orang lain bisa disebut pahlawan. Orang tua berjasa kepada kita karena telah melahirkan, merawat dan mendidik kita. Petani berjasa dalam menyediakan kebutuhan pangan. Guru berjasa dalam mengajarkan ilmu pengetahuan. Semua orang dapat berjasa dan menjadi pahlawan bagi bangsa ini sesuai dengan caranya masing-masing.
Sikap kepahlawanan sangat penting dan harus dimiliki setiap orang. Sejak dini sikap kepahlawanan harus mulai dipupuk dan dibiasakan. Orang yang tidak memiliki sikap kepahlawanan akan menjadi penakut, pelit atau tidak mau berkorban, malas berusaha, egois (mementingkan diri sendiri) dan mudah putus asa. Walaupun tidak mendapat penghargaan dari siapapun sikap kepahlawanan harus senantiasa dipupuk sebab penghargaan bukanlah tujuan dari seorang pahlawan. Kita harus membiasakan diri memiliki sikap kepahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap kepahlawan dapat kita terapkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat. Berikut ini adalah contoh sikap kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari:
  1. Lingkungan keluarga Di lingkungan keluarga kita dapat menerapkan sikap kepahlawan dengan saling menolong dengan ikhlas. Biasanya di rumah telah ditetapkan aturan dan tugas-tugas rumah. Misalnya ayah mencuci motor, ibu memasak, kamu mencuci piring dan adikmu menyapu rumah. Jika suatu saat adikmu tidak dapat melaksanakan tugas karena sakit, maka kamu harus siap menggantikan tugasnya dengan rela dan tulus ikhlas.
  2. Lingkungan sekolah Di lingkungan sekolah kita pun dapat mewujudkan sikap kepahlawan. Misalnya jika ada teman yang tertimpa musibah, seluruh siswa di kelas dengan suka rela mengumpulkan bantuan dana dan barang. Sikap kepahlawanan di sekolah juga bisa diwujudkan dengan berani mengakui kesalahan, jika memang berbuat salah.
  3. Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang lebih luas. Sikap kepahlawanan dapat diwujudkan misalnya dengan ikut serta bekerja bakti membersihkan lingkungan. Jika memiliki suatu makanan tidak lupa memberikan kepada tetangga. Jika ada suatu daerah yang tertimpa musibah, kita bantu sesuai dengan kemampuan kita. Ini juga merupakan sikap kepahlawanan.
Menghargai jasa-jasa para pahlawannya adalah ciri-ciri bangsa yang besar, mulai lah dari diri sendiri dengan menerapkan sikap-sikap kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membawa Indonesia kearah yang lebih baik. Merdeka !!!

Thursday, November 3, 2011

Buaya Darat

Istilah buaya darat di Indonesia pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua, Istilah “Buaya darat” adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan seorang lelaki yang menduakan, mentigakan bahkan mengempatkan pasangannya. Tapi kenapa sich harus buaya? Kenapa enggak binatang lain. Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita coba pelajari sifat-sifat dari binatang reptile yang satu ini.

Fakta dari buaya jantan
Seekor buaya jantan faktanya merupakan hewan yang paling setia terhadap pasangannya, seekor buaya jantan hanya memiliki satu pasangan saja. Buaya jantan hanya akan kawin dengan betina yang sama seumur hidupnya. Bahkan jika sang betina mati terlebih dahulu, buaya jantan akan tetap menjaga janji setia sang pasangan dengan cara tidak akan mengawiini betina lain seumur hidupnya.

Fakta dari roti buaya
Pada masyarakat Betawi, seorang mempelai pria di dalam acara perkawinan diwajibkan menyediakan roti buaya sebagai simbolisasi kesetiaan sang mempelai pria terhadap mempelai wanita, sebagai janji sehidup semati. Karena sesuai dengan sifat buaya jantan yang akan setia pada pasangan seumur hidupnya.
Kalo buaya adalah hewan yang setia kenapa dong predikat “buaya darat” dipakai untuk lelaki yang suka menduakan pasangannya?

Sejarah istilah “buaya darat”
Sejarahnya berawal dari desa Soronganyit:”Pada tahun 1971, di sebuah daerah yang bernama Soronganyit yang terletak di sekitar Jember tersebutlah terdapat sebuah tambak buaya, dan buaya buaya tersebut sudah mempunyai jadwal aktivitas yang rutin, kapan harus di darat dan kapan harus di air. Nah pada suatu hari pemilik tambak kehilangan satu ekor buaya jantan. Tentu saja satu desa gempar dan semua penduduk akhirnya ketakutan, mungkin karena takut dimangsa oleh buaya tersebut banyak penduduk yang melakukan hal yang aneh-aneh. Ada yang mengurung diri di rumah, ada yang ke dukun dll.

Pada bulan ketiga setelah kegemparan terjadi, akhirnya buaya tersebut ditemukan di salah satu desa tetangga, yang lingkungannya cukup tandus kering kekurangan air. Tetapi anehnya buaya tersebut bisa bertahan hidup tanpa air selama tiga bulan, hanya dengan cara mandi kucing dengan buaya betina yang entah datang darimana, yang tentu saja bukan pasangannya yang sah. Lebih parahnya lagi, betina yang baru ini ternyata seumuran dengan anaknya sendiri, dasar buaya. Maka sejak itu melalui word of mouth, dimulai dari desa Soronganyit, jika sekiranya ada lelaki yang punya affair dengan perempuan yang bukan pasangannya, maka dia disebut “lelaki buaya darat”.

Setelah mengetahui sifat dari buaya jantan yang kemudian dijadikan simbol orang betawi untuk melambangkan kesetian, jelas istilah buaya darat tidaklah cocok di gunakan untuk pria yang senang menduakan pasangannya. Jadi Mulai sekarang seharusnya “buaya darat” digunakan untuk melambangkan seorang pria yang sangat setia kepada pasangannya. Setuju?
Jika “Buaya darat” tidak cocok untuk menyimbolkan seorang pria yang suka selingkuh, menurut anda kira-kira binatang apa dong yang cocok?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews